Rawatan Gelanggang: Part 01 - Phisik
Menurunkan ayam ke gelanggan adalah hal yang paling
penting untuk mengukur sejauh mana hasil ternakan ataupun hasil rawatan
kita pada ayam selama ini. Akan tetapi turun gelanggang juga menjadi
momok bagi kebanyakan penggemar karena disinilah nama dan ayam bangkok
yang kita miliki sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan
ketahanannya. Dan inilah yang membuat kebanyakan penggemar selalu ragu
untuk turun ke gelanggang.
Menurunkan ayam bangkok
ke gelanggang bukanlah suatu hal yang mudah. Karena ayam harus
benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari sisi mental, daya tahan,
tenaga, kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena bila tidak, tak
jarang turun ke gelanggang hanya membuat kita mengorbankan ayam yang
kita miliki dan tak jarang penggemar yang pulang dari gelanggang harus
membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima. Sehingga kapanpun
kita memutuskan untuk turun gelanggan, maka segala sesuatunya harus
siap, baik untuk ayam maupun kita sendiri. Karena apapun ceritanya,
sebagus manapun rawatan ayam yang telah kita lakukan, yang namanya Ayam akan tetap kalah sama Ayam. Dan sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita miliki akan selalu menang di gelanggang.
Disini
kami akan mencoba untuk men-share sedikit tips untuk mempersiapkan ayam
yang akan diturunkan ke gelanggang, khususnya di dalam melakukan
latihan phisik.
Persiapan Phisik Ayam
Ayam
yang akan turun ke gelanggan, biasanya kami berikan training minimal
selama 30 hari penuh. Beberapa training yang kami lakukan setiap harinya
yaitu:
Memberikan
sedikit senam pada ayam di pagi hari (antara Jam 8-9 pagi) untuk
melatih dan melenturkan otot2. Training2 yang dapat dilakukan antar
lain:
- Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah kiri dan kanan sebanyak masing2 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu cepat, lakukan kira2 1 detik per putaran. Fungsi senaman leher adalah melatih otot2 leher agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun mencari kepala lawan untuk dipukul.
- Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan masing2 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran kanan tangan di sayap kir, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah untuk membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya posisi kaki2 dan badan.
- Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan menggunakan telapan tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya. latihan ini dapat diberikan 30 kali.
- Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan push-up ayam. latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
- Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam, jangan sekali2 melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam dipegang trus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jaran menyebabkan kerusakan pada pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan "Janturan ikutan". Dimana ayam diangkat setinggi2nya dengan kedua tangan, satu tangan memegang dada ayam dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal. Kemudian tangan di dada ayam di lepas sambil tangan satunya yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah dengan jatuhnya ayam. Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
Senaman
di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan waktu
5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah ayam
mendapat senaman2, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk melemaskan
kembali otot2nya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa dimandikan dan
dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah,
ini hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh senaman.Ayam
dijemur jangan terlalu lama, 15 menit waktu penjemuran
sudahlah cukup. Dan setelah dijemur, ayam bisa dilepas kembali ataupun
dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang hari. Dan di siang hari ayam
diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan "Bobok
Siang".
Setelah
memperoleh Bobok Siang, di sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam kembali
kita beri training. Training yang akan kita berikan adalah "Training Lari"
yang dapat dilakukan melalui lari kurung/songkok (sorry kalo istilahnya
beda di kota lain, yang saya pakai adalah istilah medan hehehe).
Untuk lari kurung,
alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurunan ukuran besar dan
kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. ayam jantan lainnya di letakkan
di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali dengan kurungan besar
sehingga terdapat jarak sekitar 10cm. Kemudian ayam yang akan kita latih
dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita lakukan hal ini, maka ayam
yang menerima latihan akan mencoba untuk bertarung dengan ayam yang
terletak di dalam kurungan kecil. Dan karena adanya jarak antar kurung
kecil dan besar, maka ayam akan trus mencari2 celah untuk bertarung yang
akhirnya membuatnya berlari trus menerus mengelilingi kurungan besar.
Lari ayam akan dimulai perlahan dan semakin cepat sejalan dengan
semangatnya untuk bertarung. Latihan ini bisa kita lakukan 15-30 menit
setiap harinya.
Setelah
memperoleh latihan lari, ayam kembali kita lepaskan 5 menitan untuk
melemaskan otot2nya. Dan setelah itu ayam akan kita berikan vitamin dan
suplemen yang akan kami jelaskan pada tulisan berikutnya.
Hal
yang perlu diingat, jangan terlalu memaksakan latihan/senaman ayam.
latihan/senaman di atas dapat ditingkatkan jumlahnya sejalan dengan
perjalanan latihan dari hari ke harinya.
Terima kasih,
By:
AyamBangkok.COM
AyamBangkok.COM